Jadi Pusat Logistik di Kota Probolinggo, PLC Komitmen Bakal Kembangkan Usahanya
Probolinggo Logistic Center (PLC) baru saja diresmikan. Investor asal Korea Selatan yakni KORINDO Group, Busan Port Authority (BPA), dan Korea Overseas Infrastructure Development Support Corporation (KIND) memilih Kota Probolinggo sebagai tujuan investasi.
Suasana Peresmian Probolinggo Logistic Center (PLC)
PROBOLINGGO
- Probolinggo Logistic Center (PLC) dengan nilai investasi mencapai Rp 81,9
miliar baru saja diresmikan, Jumat (21/6). Investor asal Korea Selatan yakni KORINDO
Group, Busan Port Authority (BPA), dan Korea Overseas Infrastructure
Development Support Corporation (KIND) memilih Kota Probolinggo sebagai tujuan
investasi.
Tentunya
ini menjadi langkah yang sangat bagus dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo
yang berkeinginan mewujudkan Kota Probolinggo sebagai City of Logistic (CILOG).
Dalam
kesempatan itu, Senior Vice Chairman of KORINDO Group, Robert Seung
mengungkapkan rasa terima kasih kepada wali kota dan jajaran Pemerintah Kota
Probolinggo. “Terima kasih telah mendukung kelancaran peresmian Probolinggo
Logistic Center dan memberi kesempatan kepada kami untuk tumbuh bersama,” tutur
Robert.
Menurut
Robert, Indonesia merupakan salah satu dari 10 mitra dagang terbesar Korea
Selatan yang memiliki jumlah populasi terbesar ke empat di dunia dengan 270
juta penduduk. Melalui jumlah populasi yang luar biasa, Negara ini telah melaju
menjadi pasar yang sangat potensial dengan tingkat pertumbuhan tahunan melebihi
5 persen.

Di
Indonesia, Jawa Timur dikategorikan sebagai pusat ekonomi kedua setelah
Jakarta, yang ditandai dengan hadirnya banyak perusahaan-perusahaan domestik.
Dalam arus perekonomian, Pelabuhan Probolinggo telah dijadikan pelabuhan
alternatif untuk memenuhi permintaan infrastruktur logistik, termasuk gudang
berikat untuk melayani peningkatan kepadatan aktivitas perekonomian di
Pelabuhan Surabaya.
Pada
Mei 2021, Busan Port Authority (BPA), Korea Overseas Infrastructure Development
Support Corporation (KIND) dan PT Pelayaran KORINDO (PK) mendirikan usaha
gabungan untuk mengelola serta mengoperasikan pusat logistik di Indonesia.
Dengan tujuan untuk memperluas konektivitas logistik dan meningkatkan daya
saing perusahaan domestik dalam memasuki pasar dalam negeri.
“Diawali
dari peresmian gudang hari ini, PT PLC akan melangkah lebih jauh lewat bisnis
transportasi darat dan bongkar muat pelabuhan. Kami juga berkomitmen untuk
terus tumbuh melalui perluasan bisnis di masa mendatang dengan mengembangkan
dan mengoperasikan gudang berpendingin serta berbagai fasilitas pelabuhan
lainnya,” ungkap Robert dalam sambutannya.
Di
kesempatan yang sama, CEO dan President BPA, Kang Joon Suk menjelaskan tentang
perusahaan yang dipimpinnya. BPA merupakan lembaga publik dibawah Kementerian
Kelautan dan Perikanan Korea Selatan yang mengelola dan mengoperasikan
Pelabuhan Busan. Pelabuhan transshipment terbesar kedua sekaligus pelabuhan
peti kemas terbesar ke tujuh di dunia.
BPA
juga menjalankan berbagai proyek luar negeri guna meningkatkan ekspor dan
konektivitas logistik antar negara termasuk pusat logistik di Rotterdam Belanda
dan Barcelona Spanyol. BPA berencana membuka pusat logistik baru di Los Angeles
Amerika pada akhir tahun ini.
PLC
merupakan usaha patungan bersama BPA di wilayah Asia Tenggara yang sangat
penting, karena bukan hanya bergerak di bidang pergudangan, tetapi juga
mencakup bisnis multimoda, termasuk transportasi darat dan bongkar muat
pelabuhan di area Jawa Timur.
“Walaupun
terjadi pergeseran waktu dalam rencana pembangunannya, melalui peresmian gudang
hari ini, kami menaruh harap bawah PLC dapat terus tumbuh dan berkembang,”
harap Kang Joon Suk.

Bagi
Korea Selatan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penting di Asia
Tenggara, yang memiliki sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang
unggul. KIND adalah lembaga pemerintah Korea yang bertanggung jawab atas
proyek-proyek Public Private Partnership (PPP), dimana perusahaan swasta dan
instansi pemerintah bekerja sama dalam proyek investasi dan pembangunan di luar
negeri.
“Tahun
ini kami merayakan Hari Jadi yang ke-6, selama kurun waktu tersebut kami telah
melakukan investasi langsung di 13 negara dan 24 kesepakatan bisnis dengan
total anggaran mencapai $600 juta,” kata Auditor KIND, Huh Taesoo.
Pada
Juli 2020 menjadi puncak pandemi COVID 19, lanjut Taesoo, ketika semua orang
sulit memprediksi masa depan, Korindo Group, BPA dan KIND telah bekerja sama
untuk membangun dan mengoperasikan pusat logistik di daerah Jawa Timur.
“Dan
setelah menghadapi berbagai tantangan dalam proses implementasinya, kami
bersiap untuk mengoperasikan pusat logistik dengan luas bangunan 10.000 m2
diatas lahan seluas 2,5 hektar,” jelasnya.
Taesoo
menambahkan, meskipun lingkup bisnis ini berupa gudang kecil hingga menengah,
gudang Probolinggo akan menyediakan toko serba ada untuk semua layanan logistik
pelabuhan. Yang mencakup pergudangan, truk darat dan bongkar muat pelabuhan
serta akan berkontribusi dalam mengurangi biaya logistik untuk eksportir Korea
sekitar KRW (won Korea Selatan) 4,5 miliar selama 30 tahun ke depan.
“Kami
akan melakukan usaha terbaik untuk memenuhi tugas sebagai investor dalam proyek
ini dan memastikan keberhasilannya. Ke depannya, kami juga akan terus berupaya
untuk lebih memperkuat kerja sama Korea-Indonesia di sektor infrastruktur,”
imbuh Taesoo mengakhiri sambutannya.
Peresmian
siang hari itu ditandai pemotongan rangkaian bunga melati oleh semua tamu VIP
yang hadir. Dilanjutkan peninjauan lokasi gudang tertutup dan terbuka yang
terletak di kawasan Jalan Lingkar Utara itu. (fa)