Kota Probolinggo Masuk 20 Besar DPMPTSP Sangat Baik Kategori Kota se-Indonesia
Penyelenggaraan pelayanan publik di sektor perizinan dan penanaman modal di Kota Probolinggo mendapat apresiasi dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kota Probolinggo dapat predikat sangat baik atas penilaian kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Pemerintah Daerah Tahun 2024
Pj Wali Kota Probolinggo Taufik Kurniawan bersama Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas PMPTSP Kota Probolinggo membawa Piagam Penghargaan tersebut.
PROBOLINGGO – Penyelenggaraan
pelayanan publik di sektor perizinan dan penanaman modal di Kota Probolinggo
mendapat apresiasi dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kota Probolinggo dapat predikat
sangat baik atas penilaian kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha
Pemerintah Daerah Tahun 2024.
Dari website resmi Kementerian
Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah dirilis hasil penilaian terhadap DPMPTSP
kota/kabupaten di Indonesia. Kota Probolinggo menduduki peringkat ke 20 dari 94
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kota se
-Indonesia.

Nilai total Kota Probolinggo
tahun 2024 sebesar 87.355 dengan kategori sangat baik. Dengan rincian, Penilaian
Mandiri Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah 91.150 dan Penilaian Mandiri
Penerapan Perizinan Berusaha (PPB) di angka 90.600.
Hasil penilaian 2024 ini jauh
meningkat signifikan dibanding tahun 2023 lalu, yaitu 82.091 dengan kategori
sangat baik. Sedangkan PM PTSP mendapat nilai 92.200 dan PM PPB jauh lebih
rendah 71.900.
Kriteria penilaian PM PTSP
meliputi nilai sarana dan prasarana; nilai implementasi Online Single
Submission (OSS); nilai kelembagaan dan nilai Sumber Daya Manusia (SDM). Sementara
itu, kriteria PM PPB antara lain nilai peningkatan iklim investasi; nilai
penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha dan nilai penerapan
perizinan berusaha berbasis risiko.
Menyikapi hasil penilaian ini,
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Muhammad Abas menjelaskan, Kota Probolinggo berhasil mencatatkan peningkatan
skor hingga 5 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang
mendongkrak hasil tersebut adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Menurutnya, peningkatan kapasitas
SDM melalui pelatihan dan pengembangan menjadi salah satu langkah strategis
yang terbukti efektif dalam memberikan pelayanan yang cepat, profesional dan
memuaskan.
Namun demikian, tantangan masih
terlihat di sektor Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB), di mana jumlah SDM
yang masih minim menjadi salah satu kendala. "Kami menyadari bahwa sektor
PPB masih membutuhkan perhatian lebih, khususnya dalam hal ketersediaan SDM
yang kompeten. Untuk itu, langkah konkret seperti usulan penambahan SDM ke
BKPSDM dan pelatihan berkelanjutan akan menjadi prioritas kami ke depan agar
seluruh lini pelayanan dapat berjalan optimal," ujar Muhammad Abas.

Tidak hanya mencatatkan
peningkatan skor, Kota Probolinggo juga berhasil menduduki peringkat ke-20 dari
94 DPMPTSP kota se-Indonesia. Dari 20 besar ini, DPMPTSP kota dari Jawa Timur
hanya ada tiga yakni Surabaya, Madiun dan Kota Probolinggo.
Prestasi ini mencerminkan
komitmen yang kuat dari Kota Probolinggo dalam memberikan pelayanan publik yang
berkualitas. Untuk mempertahankan hasil penilaian ini, ujar Kepala DPMPTSP,
instansinya akan terus fokus pada inovasi pelayanan, pengembangan SDM dan
pemanfaatan teknologi informasi.
Evaluasi rutin terhadap kinerja
serta kolaborasi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci untuk menjaga
kepercayaan masyarakat dan menarik lebih banyak investor. Penilaian yang
dilakukan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memiliki arti yang
sangat penting bagi DPMPTSP Kota Probolinggo.
"Penilaian ini menjadi
indikator sejauh mana kualitas pelayanan publik di sektor investasi telah
terpenuhi. Selain itu, ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus
memperbaiki diri, menarik investor, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Pada akhirnya, hasil ini tidak hanya membawa pengakuan, tetapi juga
berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan,"
jelasnya.
Dengan hasil yang membanggakan
ini, Kota Probolinggo diharapkan dapat terus menjaga momentum positif dan
meningkatkan daya saing, sehingga pelayanan publik di bidang perizinan dan
investasi mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dan pembangunan
daerah.
Ditemui di kantor Pemerintah Kota
Probolinggo, Penjabat Wali Kota Probolinggo Taufik Kurniawan mengungkapkan
hasil penilaian dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menunjukkan
DPMPTSP berkinerja sangat baik dan sangat luar biasa. Layanan yang berorientasi
kepada masyarakat dapat menangkap kebutuhan dari masyarakat itu sendiri,
sehingga terbentuk layanan yang prima.
Maka, lanjut Taufik, menjadi
suatu hal wajar apabila telah memberikan layanan prima pada masyarakat
mendapatkan apresiasi yang begitu luar biasa. “Ke depan pemberian layanan harus
ditingkatkan. Jangan berpuas diri. Justru mempertahankan predikat ini menjadi
komitmen dan tugas yang tidak main-main. Terus semangat untuk teman-teman
DPMPTSP, semangat memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat,” seru Pj
Wali Kota. (fa)