Kunjungan Forum Group Discussion (FGD) DPMPTSP Provinsi Jatim dan Bank Indonesia ke Kota Probolinggo: Dorong Sinergi Investasi Daerah

Forum Group Discussion (FGD) DPMPTSP Provinsi Jatim dan Bank Indonesia ke Kota Probolinggo: Dorong Sinergi Investasi Daerah

Kegiatan FGD di Gedung Command Center Pemerintah Kota Probolingo

Probolinggo, (15/5/25) – Bertempat di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo, telah dilaksanakan kunjungan Tim Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan dan pengembangan investasi di daerah, khususnya di Kota Probolinggo.

Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin SPOG, M. Kes membuka acara dengan antusias, menyatakan bahwa investasi adalah kunci dalam pembangunan daerah di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Investasi adalah jawaban untuk mewujudkan pembangunan menuju Indonesia Emas. Kita butuh kolaborasi semua pihak untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar beliau.


Dalam forum tersebut, Wali Kota juga memaparkan potensi strategis Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang dapat dikembangkan menjadi pelabuhan multifungsi—barang, penumpang, hingga ternak. Wilayah pelabuhan seluas 1 kilometer persegi dinilai masih memiliki ruang luas untuk investasi baru, karena saat ini baru diisi oleh tiga investor.

Ia juga menyoroti inisiatif lain seperti pembentukan 209 koperasi warna putih di tiap kelurahan, pengembangan UMKM melalui klinik usaha, serta penurunan angka kemiskinan hingga dua digit. Pemerintah Kota berkomitmen mempercepat perizinan, menciptakan lapangan kerja, dan membangun infrastruktur pendukung, termasuk rencana pembangunan hotel di kawasan jalan Raya Bromo.

Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Moh. Arief Faurony, SE, MM, dalam paparannya mengungkapkan bahwa investasi di Jawa Timur pada Triwulan I tahun 2025 mencapai Rp36,71 triliun. Kota Probolinggo bahkan termasuk dalam lima besar daerah penyumbang investasi tertinggi di provinsi.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih dihadapi, seperti rendahnya tingkat kepatuhan pelaku usaha dalam pelaporan kegiatan penanaman modal (LKPM), perizinan teknis yang belum terintegrasi dengan OSS RBA, serta keterbatasan SDM. DPMPTSP Provinsi pun menawarkan sejumlah strategi penguatan, termasuk pendampingan usaha, pemanfaatan teknologi informasi, dan pelatihan bagi SDM layanan perizinan.


Deputi Perwakilan Bank Indonesia, M. Noer Nugroho, turut menyampaikan peran strategis Bank Indonesia dalam mendukung iklim investasi. Bank sentral tersebut menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi, serta mengelola suku bunga dan sistem pembayaran untuk menciptakan kepastian ekonomi bagi para investor.

Kunjungan FGD ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antar instansi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam memajukan investasi demi pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo.

LINK TERKAIT