Lolos Seleksi Administrasi, DPMPTSP Kota Probolinggo Rampungkan Desk Wawancara dengan Tim Penilai Nasional ZI KEMENPANRB

Setelah lolos seleksi administrasi Zona Integritas (ZI) oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo mengikuti desk wawancara ZI dengan tim penilai KEMENPAN RB

Suasana desk wawancara DPMPTSP dengan Tim Penilai ZI

PROBOLINGGO Setelah lolos seleksi administrasi Zona Integritas (ZI) oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo mengikuti desk wawancara ZI secara virtual, Senin (14/10).

Dalam wawancara ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo, Kepala DPMPTSP Muhammad Abas bersama tim ZI DPMPTSP, merampungkan wawancara dengan tim penilai KEMENPAN RB dengan mulus.

Salah satu tim penilai, Nila, menegaskan evaluasi ZI di tahap wawancara ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang beberapa hal yang tidak didapat saat evaluasi dokumen. Antara lain penjelasan mengenai area manajemen perubahan, menentukan rencana aksi ZI.

“Dengan berbagai macam aksi, bagaimana menentukan prioritas dan didahulukan dengan terbentur biaya, SDM dan waktu. Apa masalah yang paling krusial sehingga perlu dilakukan pembangunan ZI? Dengan adanya masalah krusial tersebut apa cara spesifik atau unik yang dilakukan?,” tanya Nila.


            Menjawab pertanyaan itu, Kadis Abas menjelaskan langkah yang dilakukan adalah memberikan informasi, pemahaman dan sosialisasi kepada karyawan DPMPTSP apa itu ZI dan sejauh mana manfaatnya. Kadis juga membuat buku saku DPMPTSP Kota Probolinggo pembangunan ZI menuju WBK.

            “Kami memberikan pemahaman dulu. Kemudian brainstorming terkait rencana aksi ZI, sehingga melibatkan seluruh karyawan yang dihadapkan pada anggaran dan waktu yang ada. Kami adalah perangkat daerah dengan pelayanan publik, namun tidak semua masyarakat percaya. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan fasilitas dan mekanisme pelayanan pada masyarakat,” beber Abas.

            Peningkatan layanan yang dimaksud adalah keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang semakin lebih baik dengan harapan kepercayaan masyarakat lebih bertambah. “Pelayanan kami cepat, mudah, tepat dan punya kekuatan hukum,” imbuh Kadis.

            DPMPTSP memanfaatkan media sosial berbagi informasi tentang MPP, jenis dan persyaratan layanan. Di website sudah disediakan segala informasi tersebut, tetapi tidak semua masyarakat sempat melihat website, pun masyarakat punya karakter yang beragam. “Jadi, kami punya WA SMART MPP. Ini cara mudah masyarakat mendapat informasi sebelum mengurus layanan di MPP,” cetus Abas lagi.

Tim penilai juga membahas rencana aksi yang menjadi prioritas, wawancara langsung dengan agen perubahan dan tim pokja pembangunan ZI, akuntabilitas kinerja, indikator perjanjian kinerja 2024. Diketahui, indikator itu adalah pertumbuhan penanaman modal, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan administrasi perkantoran.


            Yang menjadi pembahasan penting dalam wawancara tim penilai waktu itu adalah fokus area perubahan WA SMART MPP, inovasi SIAPP KAKA (Aksi Pendampingan Pelayanan Perizinan ke Kelurahan dan Kecamatan), Klinik LKPM dan Tim Percepatan Investasi.

Diketahui, risiko tinggi dalam ZI DPMPTSP adalah adanya gangguan sistem karena banyak layanan yang terintegrasi dengan pusat dan penyalahgunaan hak akses. Melengkapi wawancara evaluasi ZI, DPMPTSP pun diminta meng-update sejumlah data yang diminta oleh tim penilai. “Selanjutnya, Pak Kadis dapat melihat di website kami ya untuk perkembangan selanjutnya,” tutur Nila.

Selain DPMPTSP, Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo yang ikut wawancara adalah Kecamatan Kademangan yang mempertahankan WBBM, Puskesmas Kanigaran dari WBK ke WBBM, Puskesmas Jati dan Puskesmas Kedopok. (fa)

LINK TERKAIT