Tim Pengawasan Cek Kelengkapan Perizinan Bioskop yang Bakal Buka di Kota Probolinggo

Tim pengawasan mendatangi Sams Studios Jalan Soekarno Hatta yang dikelola PT Surya Anugrah Media dan JnC Bilyard di Jalan Hayam Wuruk. Dua tempat usaha ini menjadi jujugan pengawasan berusaha untuk mengetahui apakah sudah memenuhi persyaratan perizinan berusaha.

Tim ketika melakukan pengawasan di Sams Studio

PROBOLINGGO – Tumbuhnya investasi di Kota Probolinggo harus seiring dengan kepatuhan pelaku usaha dalam menaati aturan. Untuk itu, kemudahan perizinan berusaha yang sudah diberikan pun wajib diimbangi tim pengawasan yang kuat.

Di Kota Probolinggo khususnya, tim pengawasan perizinan berusaha yang digawangi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Perangkat Daerah terkait kerap melakukan kunjungan ke sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor dan faktor risiko.

Terbaru, pada Selasa (27/8), tim pengawasan mendatangi Sams Studios Jalan Soekarno Hatta yang dikelola PT Surya Anugrah Media dan JnC Bilyard di Jalan Hayam Wuruk. Dua tempat usaha ini menjadi jujugan pengawasan berusaha untuk mengetahui apakah sudah memenuhi persyaratan perizinan berusaha.


“Yang satu (Sams Studio) baru pertama (berinvestasi) di Kota Probolinggo dan akan buka atau belum beroperasi. JnC sebelumnya ada kafe lalu diperluas menjadi tempat biliar. Ini yang kami ingin tahu apakah mereka sudah memenuhi persyaratan berusaha atau tidak. Dan, ternyata ada beberapa persyaratan yang belum ada,” ujar Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda pada DPMPTSP Renny Novia Annisa.

Rencananya, Sams Studios akan buka pada bulan September 2024. Namun, rencana tersebut masih menunggu kesiapan Sams Studio lainnya yang ada di Jawa Timur untuk dilaksanakan peresmian secara serentak. Sams Studio akan buka di empat daerah, yakni Kota Probolinggo, Pasuruan, Nganjuk dan Kediri.

Pihak Sams Studio, Ganes Yoga Prakoso menjelaskan, lowongan pekerjaan untuk 3 studio dengan kapasitas masing-masing 110 seat itu sudah dilaksanakan dengan merekrut kurang lebih 18 tenaga kerja. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (DISPERINAKER) Kota Probolinggo mengingatkan pengusaha terkait hak-hak karyawan.


“Jangan lupa hak-hak pegawai. UMK disini sekitar Rp 2,7 juta. Kemudian BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, perjanjian kerja dan peraturan perusahaan juga,” kata Mediator Hubungan Industrial DISPERINAKER, Nova Resfita Arahayu.

Keputusan PT Surya Anugrah Media berinvestasi di Kota Probolinggo punya alasan tertentu. Masih menurut Ganes, Kota Probolinggo memiliki potensi yang untuk customer yang membutuhkan hiburan.

“Kota Probolinggo ini lebih cocok. Pasar lebih banyak karena di area kecil, masyarakat tetap membutuhkan hiburan apalagi belum banyak bioskop disini. Ini menjadi peluang besar bagi kami,” ujar Senior Manager Sams Studios Probolinggo itu.

Sams Studios juga menyasar sineas lokal yang memproduksi filmnya sendiri untuk bekerja sama dengan mereka. Pihaknya tidak hanya menayangkan film garapan Production House (PH) besar, tapi juga sineas dan konten lokal yang memiliki kecintaan terhadap film. “Kami beri ruang untuk menayangkan film sineas lokal. Kami datang untuk memberi peluang tersebut,” imbuh Ganes.

Ia pun menanggapi positif kehadiran tim pengawasan perizinan berusaha di tempatnya. “Ini hal baik karena kami butuh sinergi dengan pemerintah, perusahaan yang menanamkan modal perlu sinergi. Intinya dari kunjungan ini kami tahu apa persyaratan yang kurang, akan kami perbaiki. Pastinya untuk kekurangan (perizinan berusaha) yang belum sesuai dengan peraturan akan kami penuhi,” terang Ganes lagi.


Rampung di Sams Studios, tim pengawasan bergeser ke JnC Bilyard. Diketahui, tempat usaha ini awalnya adalah tempat olahraga biliar dan kafe. Kemudian, kafe ditutup diganti menjadi tempat perluasan biliar. Untuk itu, Dinas PUPR dan KP menyarankan agar pelaku usaha mengurus SLF (Sertifikat Laik Fungsi) terkait adanya perubahan bangunan yang dimaksud.

Sementara itu, menurut Renny Anissa, dari sisi perizinan berusaha yang ditangani DPMPTSP, kedua tempat usaha harus memperbaiki KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) di OSS. “Ada beberapa rekomendasi lain yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha yang baru saja kita lakukan pengawasan. Selanjutnya, kami berharap dapat segera dipenuhi oleh Sams Studios dan JnC,” beber Renny.

Tim pengawasan berusaha berbasis risiko Kota Probolinggo terdiri dari DPMPTSP, Dinas PUPR dan KP, DLH, Disperinaker, Dishub dan Dispopar.(fa)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT