Monitoring Dan Evaluasi Mal Pelayanan Publik Kota Probolinggo: Komitmen Tingkatkan Layanan Prima Bagi Masyarakat
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Biro Organisasi Sekretariat Daerah menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang ada di Jawa Timur salah satunya di Kota Probolinggo.
Kedatangan Tim Biro Organisasi Sekretariat Daerah dari Pemprov Jawa Timur dalam rangka Kegiatan Monev penyelenggaraan MPP
Dalam rangka peningkatan kualitas
layanan publik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Biro Organisasi
Sekretariat Daerah menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap
penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang ada di Jawa Timur salah satunya
di Kota Probolinggo, Kamis (17/7), yang dihadiri oleh tim perwakilan dari Biro
Organisasi Provinsi Jawa Timur, Bagian Organisasi Kota Probolinggo dan pejabat
struktural dan fungsional DPMPTSP Kota Probolinggo.
Kegiatan ini merupakan bagian
dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kota untuk memastikan pelayanan yang
disediakan di MPP senantiasa memenuhi standar nasional dan terus berinovasi
dalam memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, dan kenyamanan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Probolinggo, Muhammad Abas, dalam
paparannya menyampaikan bahwa MPP Kota Probolinggo saat ini telah menyediakan
150 jenis layanan, didukung oleh 22 instansi, termasuk 12 perangkat daerah dan
10 instansi vertikal, serta telah menerapkan berbagai teknologi informasi
pelayanan seperti Online Single Submission (OSS) RBA, Sicantik Cloud, SimBG,
MPP Smart, dan SIAPP KAKA.
“MPP bukan hanya tempat
berkumpulnya layanan, tapi juga representasi komitmen pemerintah untuk
mendekatkan akses pelayanan publik yang cepat, terintegrasi, dan ramah terhadap
kelompok rentan. Semua layanan telah berstandar operasional (SOP) dan kami
terus mendorong penggunaan digitalisasi untuk pelayanan yang lebih efisien,”
ujar Abas.

Beliau juga menyampaikan bahwa
masih banyak perbaikan yang akan dilakukan terutama dari segi sarana dan
prasarana juga Sumber daya Manusia (SDM).
Sementara itu, Kepala Bagian
Organisasi Setda Kota Probolinggo, Prijo Djatmiko, dalam sambutannya menegaskan
pentingnya sinergi lintas perangkat daerah dan instansi vertikal demi memperkuat
integrasi layanan di MPP.
“Kegiatan monitoring dan evaluasi
ini bukan sekadar penilaian teknis, tetapi juga momen untuk memperkuat komitmen
bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Probolinggo.
Kolaborasi antarlembaga menjadi kunci agar pelayanan yang diberikan benar-benar
responsif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” terang Prijo.

Tim evaluasi dari Biro Organisasi
Setda Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh Agung Ariyanto, S.E.,
menyampaikan sejumlah indikator yang telah dicapai MPP Kota Probolinggo. Antara
lain: Efektivitas layanan, Pemanfaatan teknologi informasi, Keterlibatan
stakeholder, Fasilitas kelompok rentan.
Namun, tim evaluasi juga mencatat
perlunya penyesuaian maklumat pelayanan sesuai Permenpan 15 Tahun 2015 serta
peningkatan sistem penghargaan bagi petugas layanan terbaik. Selain itu,
penyesuaian terhadap SOP perizinan yang kerap berubah di tingkat pusat juga
menjadi tantangan tersendiri.
Dalam penutup, Agung Ariyanto
menyampaikan apresiasi atas capaian Kota Probolinggo dalam pengelolaan MPP, dan
mendorong agar seluruh catatan hasil monev dapat segera ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu pelayanan.
Monitoring dan Evaluasi ini
diharapkan menjadi katalisator untuk menjadikan MPP Kota Probolinggo sebagai
model pelayanan publik terintegrasi yang inklusif, profesional, dan inovatif di
Jawa Timur.