Pasar Agrobis Probolinggo Masuk Proyek Siap Investasi di Forum EJIF 2025

Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kembali menampilkan potensi investasinya dalam ajang East Java Investment Forum (EJIF) 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jatim, di Four Point Hotel Surabaya, Selasa–Rabu (21–22 Oktober 2025).

Potensi Investasi di Jawa Timur

Pasar Agrobis Probolinggo Masuk Proyek Siap Investasi di Forum EJIF 2025

 SURABAYA – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kembali menampilkan potensi investasinya dalam ajang East Java Investment Forum (EJIF) 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jatim, di Four Point Hotel Surabaya, Selasa–Rabu (21–22 Oktober 2025).

Forum bergengsi ini mempertemukan pemerintah daerah, pelaku usaha, investor, dan komunitas bisnis untuk membahas peluang investasi serta pengembangan ekonomi berkelanjutan di wilayah Jawa Timur.

Pada kegiatan tersebut, Kota Probolinggo mempromosikan proyek strategis “Pasar Agrobis” sebagai salah satu investasi potensial yang ditawarkan kepada penanam modal dalam dan luar negeri. Proyek ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Probolinggo mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis sektor pertanian dan perdagangan modern.

Kegiatan EJIF 2025 dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, serta dihadiri perwakilan konsulat jenderal sejumlah negara sahabat, Kepala BI Wilayah Jatim Ibrahim, dan para kepala daerah se-Jawa Timur, termasuk Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin.


Dalam sambutannya, Emil Dardak menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki beragam potensi bisnis dengan daya saing tinggi. “Dengan jumlah penduduk mencapai 42 juta jiwa, Jawa Timur sangat potensial bagi para investor. Kami memiliki 13 proyek industri yang telah siap dikembangkan, dengan lahan dan izin yang telah tersedia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Emil menilai beberapa daerah di Jawa Timur memiliki potensi investasi yang menjanjikan dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang kompetitif, salah satunya Kota Probolinggo. “Kota Probolinggo memiliki keunggulan pelabuhan serta biaya tenaga kerja yang kompetitif, sehingga menjadi salah satu wilayah yang sangat menarik bagi investor,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menegaskan bahwa keikutsertaan Pemkot Probolinggo dalam EJIF merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperkenalkan peluang investasi daerah, terutama proyek Pasar Agrobis yang berlokasi di Kecamatan Kedopok.

“Seperti yang disampaikan Pak Wakil Gubernur, Kota Probolinggo memiliki keunggulan dari sisi pelabuhan ekspor-impor yang akan mempermudah distribusi logistik. Ditambah lagi dengan UMK yang kompetitif dan ketersediaan SDM yang memadai, menjadikan iklim investasi di kota kami semakin menarik,” jelas Aminuddin.

Lebih lanjut, Wali Kota menyebut proyek Pasar Agrobis telah masuk dalam kategori Investment Project Ready to Offer (IPRO) setelah melalui tahapan penilaian dari tim provinsi. “Artinya, proyek ini siap untuk diinvestasikan karena seluruh kajian dan perencanaannya telah matang. Investor tinggal menyiapkan modal dan kemitraan,” terangnya.

Kepala DPMPTSP Kota Probolinggo, Diah Sajekti Widowati, menambahkan bahwa proyek Pasar Agrobis membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 100 miliar dengan estimasi pengembalian modal kurang dari tujuh tahun.

“Lokasinya sangat strategis, berada di Jalan Prof. Hamka, Kedopok, dekat akses Tol Probolinggo Barat dan jalur nasional. Dengan potensi tersebut, proyek ini diharapkan dapat menarik minat investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” tutur Diah.

Melalui partisipasi pada EJIF 2025, Pemerintah Kota Probolinggo menegaskan kesiapannya untuk membuka peluang kerja sama investasi dan menciptakan iklim usaha yang kondusif, transparan, dan berdaya saing tinggi.

LINK TERKAIT